Showing posts with label Renungan. Show all posts
Showing posts with label Renungan. Show all posts

Thursday, July 4, 2013

Kerasnya Hati

Sahabat EMC....

Saya pernah membaca artikel menarik tentang teknik berburu monyet di hutan-hutan Afrika, caranya begitu unik.Sebab, teknik itu memungkinkan si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun.Maklum, ordernya memang begitu.Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan sebagai hewan percobaan atau binatang sirkus di Amerika.

Cara menangkapnya sederhana saja.Sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit.Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma.Tujuannya,agar mengundang monyet-monyet datang.Setelah diisi kacang, toples-toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup.Para pemburu melakukannya di sore hari.Besoknya, mereka tingal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol tak bisa dikeluarkan.

Kok, bisa....?

Tentu kita sudah tahu jawabnya.
Monyet-monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples.Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam.Tapi karena menggenggam kacang, monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya.Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak.Toples itu terlalu berat untuk diangkat.Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana-mana !

Mungkin kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu.Tapi, tanpa sadar sebenamya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri.Ya, kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu.Kita mengenggam erat setiap permasalahan yang kita miliki layaknya monyet mengenggam kacang.Kita sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf...Mulut mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada.Kita tak pernah bisa melepasnya.Bahkan, kita bertindak begitu bodoh, membawa toples- toples itu ke mana pun kita pergi.Dengan beban berat itu, kita berusaha untuk terus berjalan.Tanpa sadar, kita sebenamya sedang terperangkap penyakit hati yang akut.

Teman, sebenarnya monyet-monyet itu bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya.Dan, kita pun akan selamat dari penyakit hati jika sebelum tidur kita mau melepas semua rasa tidak enak (benci, iri, cemburu dll) terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita.Dengan begitu kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum.Dan, kita pun tahu surga itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang hatinya betul-betul bersih...
Jadi, kenapa tetap kita genggam juga perasan tidak enak itu?

Sunday, June 23, 2013

Refreshing bacaan senin.


Sahabat EMC.
Dalam kurun waktu yang lama jika kita mengerjakan sebuah tugas ataupun pekerjaan yang berat terus menerus itu akan membuat urat dalam kepala menjadi tegang, cobalah untuk rileks atau bisa dengan mencari sebuah hiburan. Untuk itu kalian bisa baca cerita lucu banget yang pasti akan membuat otak kalian menjadi ringan kembali.

Cerita Lucu Banget Bikin Ngakak


Cerita Lucu Banget 1

Di pinggir jalan ada sebuah warung kecil yang menjual beraneka macam gorengan.
Lalu tiba2 sebuah motor berhenti dan seorang pemuda turun hendak beli gorengan.
Bejo : “Mbak…,,berapaan gorenganya??
Pedagang : “Yang mana aja boleh bang, cuman 2000 tiga ko, murah aja.
Bejo : “Wah pantesan murah, dah basi ya semuanya mbak??
Pedagang : “Heeeh…,lu kalau ngomong ati2 ya, gorengan masih anget baru di angkat lu bilang basi..!!(sambil melotot)
bejo : “Tadi kan mbak bilang 2003, sekrang udah 2013, berartikan basi mbak..!!
Pedagang : #Nelen sendok

===

Cerita Lucu Banget 2

Ngga tahan beban emosional, sahabat Rendi yang DOKTER itu curhat:

“Ren, bagaimana ya menghilangkan kebiasaan selingkuh dengan para pasienku? Aku telah langgar sumpah dokterku!”

Rendi coba menghibur: “Sudahlah. Normal pria selingkuh dengan wanita. Apalagi kau belum menikah.”

Dokter makin murung: ” Tapi Ren, aku ini kan dokter hewan?”

Rendi : ...

===

Cerita Lucu Banget 3

Istri: “Kenapa sih kamu gak bilang dari dulu kalo kamu semiskin ini..?!”

Suami: “Aku kan udah bilang… Tapi kamu aja yg gak denger & gak ngerti..!!”

Istri: “Emang dulu kamu bilang apa??” (penasaran)

Suami: “Aku bilang, ‘Sayang, cuma kamu satu-satunya yang kumiliki & kupunya di dunia ini..’ Eh, kamunya malah jawab ‘so sweet….’

===

Cerita Lucu Banget 4

Sedang terjadi percakapan di HP antar cowok dan cewek nya.
Cowok : sayang kamu lagi apa nih?
Cewek : aku lagi diem nih, sayang di rumahku gak ada orang.
Cowok : (wah kesempatan nih) udah dulu ya sayang.

Tanpa berfikir lama si cowok langsung ke rumah cewenya.
Cowok : sayang aku udah di depan rumah kamu nih.
Cewek : Hah??? Mau apa yang? Kan aku udah bilang ga ada orang di rumah. Aku dan keluargaku lagi liburan di Bali, Wkwkwkwkwkwkwk.

===

Cerita Lucu Banget Terbaru 1

Sutradara lagi mikir mau buat judul buat film barunya bareng kru.
Sutradara : Apa ya yang bagus buat jdul film...
Kru : Ada pak..
Sutradara : Judulnya apa din ?
Kru : Maafkan rambo mama dan cucuran air mata Hulk..
Sutradara : ...........

===

Cerita Lucu Banget Terbaru 2

Tiba-tiba seorang pembeli masuk ke toko Donat dan langsung menemui pelayan.
Pembeli : “Mbak !! Mana manager toko donat ini. Saya mo komplain.”
Pelayan : (Sambil ketakutan) : “Em.. emang ada apa ya pak?”
Pembeli : “Masak, saya beli donat 10 biji, bolong semua????”
Pelayan : %#*^? Gubrakkk...( lepas sepatu trus nimpukin pembeli )

Semoga bermanfaat dan menghibur sahabat EMC semua di hari senin ini.

Tuesday, June 18, 2013

Terimalah rencana Allah dengan ikhlas

Banyak orang yang hanya berkata sulit. Memang sulit, so what gitu lho? Saat Anda harus pergi ke kantor atau kuliah, naik motor atau kendaraan lainnya, resiko selalu ada di jalan. Tapi tetap saja Anda harus berangkat, meski capek dan meski menghadapi resiko. Sama halnya saat kita menghadapi kondisi yang tidak kita inginkan, memang sulit untuk menerimanya, tetapi tidak ada cara lain jika Anda ingin mendapatkan kebaikannya.

Jika Anda masih merasa begitu sulit menerima ketentuan Allah, Itu tandanya iman kita masih perlu terus ditingkatkan lagi. Semakin tinggi iman kita, insya Allah kita akan semakin kuat menerima kondisi hidup sepahit apa pun.

Jika Anda terus mengatakan sulit-sulit-sulit dan sulit, maka periksalah keimanan Anda. Temui guru-guru mintalah nasihat, baca al Quran, Dzikr, Shalat Malam, Shaum sunah, dan berbagai amalan-amalan lainnya. Sebab, setiap amalan akan memberikan tambahan kekuatan iman kepada kita. Juga, bergaulah dengan orang-orang shaleh, yang selalu memberi contoh dan nasihat kebaikan.

Bukan hanya bersikap cengeng, mengatakan sulit terus, curhat kesana kemari tetapi melupakan curhat kepada Allah, dan berharap belas kasihan dari manusia, tetapi tidak berharap dari Allah. Periksalah sikap kita selama ini.

Seringkali, kita akan merasa sakit terus saat kita terus memikirkannya. Masalahnya, yang kita fikirkan adalah rasa sakit dan hal yang tidak kita senangi. Maka rasa sakit akan semakin kuat. Alihkan fokus Anda, daripada memikirkan rasa sakit dan hal-hal yang tidak menyenangkan, kenapa tidak fokus pada:

  • Kebaikan yang telah Allah siapkan dari kondisi ini. Yakinlah ada kebaikan, meski Anda belum mengetahui.
  • Bagaimana cara mendapatkan kebaikan itu?
  • Upaya apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah (jika ada).

Setiap kejadian itu ada hikmah, pahit atau manis, hikmahnya selalu baik.

Rasulullah SAW bersabda; “Hikmah itu adalah barang yang hilang milik orang yang beriman. Di mana saja ia menemukannya, maka ambillah.” (HR. Tirmidzi)

Salah satu kebaikan yang bisa kita dapatkan dari setiap peristiwa atau kondisi, meski pun sangat menyakitkan adalah hikmah yang terkandung di dalamnya.

Hikmah itu selalu ada, kadang perlu waktu untuk menemukan hikmah itu. Pernahkan ada orang yang berkata,

“Untung saja saat itu saya tidak pergi.”

“Untung saja saya di PHK dan sekarang jadi pengusaha sukses.”

Di PHK memang pahit, kita kehilangan sumber penghasilan yang mungkin satu-satunya. Dan kita mengalami hari-hari yang sulit setelah itu. Namun saat menghadapinya dengan keshabaran dan keikhlasan, kondisi seperti ini bisa menjadikan orang tersebut menjadi pengusaha yang handal.

Selalu ada hikmahnya, yakini itu!

Optimalkan apa yang ada.

Jika kita sudah yakin, bahwa apa yang sedang kita alami adalah media pendidikan bagi kita agar lebih baik, maka kita bisa mengoptimalkan media ini agar memberikan pelajaran yang berharga bagi diri kita. Kita bisa belajar dari kegagalan, kita bisa memacu pikiran kita untuk mendapatkan ide brilian supaya bisa keluar dari kondisi sulit, dan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi cobaan.

Jika kita melewatkan masa pendidikan tersebut hanya dengan mengeluh, menangis, dan meratapi kondisi, maka kita akan menyia-nyiakan waktu kita dengan hal yang tidak berguna.

Saat kenyataan tak seindah impian

Sahabat Entreprenuer.

Kadang, kita mendapatkan kondisi atau kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Maksud hati ingin mendapatkan A, kita malah mendapatkan B padahal hal ini tidak kita inginkan. Lalu kebanyakan orang mengeluh. Padahal, kita sudah membaca ayat Al Quran yang cukup populer ini.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.” (QS Al Baqarah: 216)

Benar Sich Tapi Sulit…

Namanya juga sesuatu yang kita benci, pasti sulit. Namun akan lebih sulit jika Anda tidak bisa menerimanya. Saat Anda tidak bisa menerima kenyataan itu, hati Anda sakit, perasaan Anda akan sulit, dan itu akan terjadi terus-menerus. Namun, jika Anda mau menerima kesulitan menerima kenyataan tersebut dengan ikhlas dan shabar, maka kemudahan akan Anda dapatkan setelahnya.

Manfaat Menerima Rencana Allah

Saat Anda mampu menghadapi kenyataan yang pahit dengan shabar dan ikhlas akan ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan:

  1. Pahala atas keshabaran dan keikhlasan tersebut. Betulkan?
  2. Peningkatan kualitas diri karena Anda sudah terlatih menghadapi yang sulit. Anda lebih shabar, lebih tangguh, dan lebih berani menghadapi kenyataan hidup.
  3. Dan kita akan memiliki peluang mendapatkan yang lebih baik dimasa mendatang.

Coba jika tidak menerima, apa yang kita dapatkan? Hanya mata bengkak karena terus menangisinya? Atau mendapat kata-kata penghibur dari teman? Atau hanya dikasihani orang lain? Belum lagi, waktu habis sia-sia, sementara bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan kebaikan diwaktu mendatang. Rugi dua kali saat kita tidak bisa menerimanya.

Penulis : saudara Rahmat.ST

Sunday, June 2, 2013

Zona aman ?

Sahabat EMC .

Ada hal yang menjadikan kita sulit untuk melangkah lebih baik. Seringnya berfikir bahwa kita baru mau melakukan perubahan setelah berada pada posisi yang nyaman.

@Kita mau buka usaha kalau ada modal.
@Kita mau sedekah kalau udah banyak uang.
@Kita mau belajar ngeblog kalau punya laptop atau komputer.

Atau hal yang menghambat kita lebih baik itu bisa juga karena kita tetap mau berada pada posisi kita sekarang yang kita pikir lumayan nyaman.

@Udah kerja ini,ngapain buka usaha.
@ngapain belajar di internet, aku kan kuliah. Aq bisa belajar secara nyata dengan guru/dosen ku.
@syukuri aja yang ada sekarang,nggak usah ngoyo ( kerja keras ) nyari pendapatan sampingan.

Yupsss,
Contoh yang saya tulis di atas mungkin biasa kita dengar aau terbersit di hati dan pikiran kita.

Saya mungkin dikira akan menakut-nakuti sahabat jika contoh di atas itu hal-hal yang menghambat jalan perubahan menuju peningkatan yang lebih baik.jika tidak berkenan dengan kata-kata jauh dari pribadi sukses,saya perhalus dengan peningkatan yang lebih baik.

Cerita terdahulu saat saya memutuskan berhenti sebagai karyawan toko buku Gramedia Palembang Squer untuk memilih hal yang tidak lebih nyaman sebaai seorang pekerja dengan jualan bakso. Tapi saya telah sukses melewati masa dimana saya mendapat pelajaran hebat sebagai seorang entreprenuer.

Dan sekarang saya bekerja sebagai pelaut yang sekaligus ingin menjadi seorang entreprenuer online shop. Karena bisa di singkronkan keduanya.

Jadi,jangan  keadaan nyaman itu berubah menjadi ketidaknyaman baru kita mau berusaha dan berbuat sesuatu.
Manfaatkan posisi dan wilayah kerja kita sekarang. 

Atau kita tidak mau mencoba hal-hal baru karena kita udah merasa nyaman dengan apa yang kita miliki sekarang.
dalam artian bukan berarti tidak bersyukur atas semua nikmat Allah kepada kita.

Keep smile and positif on your mind.
Salam sukses dunia akhirat.





Sunday, March 31, 2013

Menjadi pribadi produktif,bukan pengemis.


“Sungguh, salah seorang di antara kamu mencari setumpuk kayu bakar, lalu menggendongnya di atas punggungnya, lebih baik baginya daripada meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberi maupun tidak memberi,“ (HR Bukhari No 1984,1421, 2267 dan Muslim No. 1792).

Hadits ini merupakan petunjuk. Nabi Muhammad saw kepada umat Islam, baik sebagai pribadi maupun sebagai komunitas, agar menjadi manusia-manusia yang produktif walaupun konsekwensinya, harus siap berjuang, menempuh jalan melelahkan.

Dalam hadits lain disebutkan, ada seorang laki-laki muda datang kepada Nabi Muhammad saw untuk meminta sedekah. Melihat kegagahan lelaki muda tersebut, beliau bertanya, “Apa yang kamu miliki di rumahmu?”
Lelaki itu menjawab, “Selembar kain kasar dan satu cangkir kecil.”
Rasulullah bersabda, ”Bawa keduanya ke sini!” Lalu, Rasulullah saw melelang dua barang itu, sehingga laku dua dirham. Beliau serahkan dua dirham itu kepadanya sambil bersabda, “Belilah makanan untuk. keluargamu dengan satu dirham, dan yang satu dirham lagi belikanlah kapak, dan bawa ke sini kapak itu.”

Setelah lelaki itu tiba, ternyata Rasulullah telah menyiapkan gagang untuk kapak tersebut. Beliau memasangnya, lalu menyerahkannya kepada lelaki itu. Beliau bersabda, “Pergilah. Dengan kapak ini, carilah kayu bakar. Jual di pasar dan jangan datang ke sini kecuali setelah 15 hari.”

Lelaki itu pun mulai melaksanakan petunjuk Nabi Muhammad saw. Setelah 15 hari, ia mendapatkan 10 dirham sebagiannya digunakan untuk. membeli baju dan sebagiannya lagi makanan. Diceritakan, Rasulullah saw bersabda, “Ini lebih baik bagimu daripada harus meminta-minta,” (HR Abu Daud 1411 dan Ibn Majak 2195).

Kisah ini sejalan dengan arahan ajaran Islam agar para pemeluknya menjadi manusia¬manusia kuat. Rasulullah saw bersabda, “Seorang Mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih Allah dari pada Mukmin yang lemah, dan pada masing¬masing terdapat kebaikan.” Lalu, Rasulullah saw menjelaskan cara membangun mental dan jiwa Mukmin yang kuat itu, dengan sabdanya, “Bersemangatlah terhadap segala hal yang bermanfaat bagimu, meminta tolonglah kepada Allah, dan jangan merasa tidak mampu. Jika engkau tertimpa sesuatu (musibah, kegagalan dan lain-lain), janganlah berkata, “Kalau saja aku melakukan ini dan itu, niscaya akan jadi begini dan begitu, tapi ucapkanlah, “Allah telah mentakdirkan, dan apa yang dikehendaki-Nya, maka Dia kerjakan, sebab pernyataan, “Kalau saja” itu membuka pekerjaan bagi setan,” (HR Muslim No 4923).

Hadits Nabi Muhammad saw yang menjadi pokok pembahasan kita memberi pelajaran lain yang sangat menarik. Pertama, Nabi Muhammad saw mengajak umatnya, baik dalam kapasitas pribadi maupun kolektif agar mengikuti dan berpegang kepada yang pasti, menjaga harga diri, menjadi manusia yang berdaya, berkemampuan dan produktif walaupun untuk ini seorang manusia harus memanggul kapak, pergi ke mencari kayu bakar, memanggulnya, membawanya ke pasar, dan menjualnya untuk mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan dirinya. Menurut beliau saw, seseorang yang mempunyai mental seperti ini adalah manusia yang khair (baik, atau bahkan lebih baik). Dalam bahasa kekinian, hal ini lebih bergengsi, bermartabat dan lebih terhormat daripada harus meminta-minta dan mengemis-ngemis.

Kedua, Rasulullah saw mengajak umatnya untuk berpikir logis dan realistis. Ajakan beliau dengan logika yang langsung menyinggung jati diri dan harga diri seorang manusia, “Itu lebih baik daripada meminta-minta, baik dipenuhi permintaannya, atau tidak dipenuhi permintaannya”.
Sungguh, sebuah sentuhan nurani, kemanusiaan dan harga diri yang sangat mendalam. Maksudnya tentu agar manusia tidak mudah menyerah kepada keadaan yang menyulitkannya, lalu mendorongnya untuk meminta¬minta.

Ini cara yang ditempuh oleh Rasulullah saw dengan men-tarhib (menakut-nakuti) akibat buruk di dunia agar umatnya tidak berprofesi sebagai pengemis. Bentuk tarhib yang lebih mengerikan yang bersifat ukhrawi, yaitu sabda Rasulullah saw, “Meminta-minta terus menerus ada pada salah seorang di antara kamu, sehingga ia akan berjumpa Allah sementara wajahnya sudah tidak ada dagingnya sama sekali,” (HR Muttafaqun ‘alaihi Bukhari 1416 dan Muslim 1788).

Sedangkan dari sisi hasil meminta-mintanya, Rasulullah menjelaskan, hasil meminta-minta nilainya adalah suht, yaitu sesuatu yang haram yang tidak membawa keberkahan.
Rasulullah saw bersabda,
” … Adapun bentuk-bentuk meminta-minta yang lain adalah suht (sesuatu yang haram yang tidak membawa keberkahan) yang dimakan oleh pelakunya,” (HR Muslim 1794).

Pengarahan Rasulullah saw bahkan lebih jauh dari sekadar melarang umatnya untuk meminta-minta. Lebih dari itu, beliau mengarahkan agar umatnya menjadi pihak yang memberi dan bukan pihak yang meminta.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, Rasulullah saw sedang berada di atas minbar, dan menyebut-nyebut sedekah dan mendorong manusia untuk menjaga harga diri dari meminta¬minta. Beliau bersabda, “Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah yang memberi, dan tangan di bawah meminta-minta,” (HR Hadits Muslim 1777).

Namun demikian, dalam beberapa kondisi, Islam membenarkan seseorang meminta bantuan kepada saudaranya yang lain. Di antara kondisi itu sebagaimana diriwayatkan dari Qabishah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal kecuali bagi salah satu dari tiga golongan. Yaitu, (pertama) seseorang yang menangggung beban diyat (denda atas pembunuhan) orang lain, maka dia dihalalkan meminta-minta sehingga ia mendapatkannya, kemudian menahan diri dari meminta.
(Kedua), seseorang yang terkena bencana dan menghancurkan hartanya, maka dia dihalalkan meminta-minta sehingga mendapatkan kecukupan untuk kehidupannya.
(Ketiga), seseorang yang jatuh miskin, sehingga kondisinya disaksikan tiga orang dari kaumnya yang berakal sehat yang menyatakan, seseorang ini memang telah jatuh miskin, maka dia dihalalkan meminta-minta sehingga mendapatkan kecukupan untuk kehidupannya. Adapun meminta-minta pada kasus selain ketiganya, maka yang didapatkannya adalah suht, yaitu sesuatu yang haram yang tidak membawa keberkahan yang dimakan oleh pelakunya,” (HR Muslim 1794).

Inilah pandangan Islam yang dijelaskan melalui hadits-hadits Rasulullah saw tentang meminta¬minta. Semoga Allah senantiasa memberikan taufiq, hidayah, kekuatan dan kesucian diri kepada seluruh kaum Muslimin. Dengan demikian, mereka mampu menjadi manusia-manusia berdaya, produktif dan tidak meminta-minta.

Musyafa Abdurahim, Lc Dosen Ma’had AI-Hikmah Jakarta



MENUJU BULAN RAMADHAN


-

 

© 2013 emc media . All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top