Showing posts with label Syariah. Show all posts
Showing posts with label Syariah. Show all posts

Sunday, May 19, 2013

Syarat dalam berwirausaha

Assalamualaikum sahabat entreprenuer.

Bissmillahirrohmanirrohiim.

كان الإمام مالك رحمه الله يأمرالأمراء فيجمعون التجار والسوقة ويعرضونهم عليه فإذا وجد أحدا منهم لايفقه أحكام المعاملات ولايعرف الحلال من الحرام أقامه من السوق وقال له :

Imam Malik biasa memerintahkan gubernur Madinah untuk mengumpulkan para pelaku bisnis dan pedagang pasar untuk beliau uji. Jika beliau jumpai ada yang tidak menguasai ketentuan dan aturan main yang ditetapkan oleh Islam dalam dunia bisnis serta tidak memiliki kemampuan untuk membedakan halal haram dunia usaha maka beliau akan melarangnya berjualan di pasar sambil berkata kepadanya,

تعلم أحكام البيع والشراء ثم اجلس في السوق فإن من لم يكن فقيها أكل الربا شاء أو أبى .

“Pelajarilah aturan jual beli baru buka usaha di pasar. Siapa saja yang tidak menguasai fikih jual beli mau tidak mau dia akan memakan harta riba” [Min Akhlaq Salaf karya Dr Ahmad Farid, terbitan Darul Aqidah hal 88].

Atsar dari Imam Malik di atas menunjukkan betapa dekatnya riba dengan transaksi jual beli sehingga siapa saja yang belum menguasai permasalahan riba dengan baik namun sudah melakukan transaksi jual beli bisa dipastikan akan terjerumus ke dalam riba.

Perkataan Imam Malik di atas juga menunjukkan pentingnya berilmu sebelum beramal karena orang yang beramal sebelum berilmu maka ada peluang besar baginya untuk terjerumus dalam kesalahan tanpa dia sadari.

Dari kutipan di atas bisa kita saksikan bahwa di masa silam penguasaan terhadap fikih jual beli adalah salah satu syarat untuk mendapatkan izin berdagang di pasar dan izin usaha bisa dicabut manakala seorang pedagang terbukti tidak menguasai hokum jual beli dengan baik.

Sumber: Pengusaha Muslim Indonesia.


Thursday, March 21, 2013

Prinsip-berbisnis dalam Islam

Islam memandang dunia ini bukan sebagai sesuatu yang hina dan harus dihindari. Tapi Islam mengajarkan agar bisa dimanfaatkan dunia sebagai bekal kehidupan akhirat (al dunya mazra’at al akhirah), Al Qur’an dan Al-Hadits sebagai sumber utama umat Islam banyak memberikan penjelasan tentang bagaimana sikap terbaik yang harus dilakukan dalam kehidupan di dunia ini.Selain memberikan kebebasan kepada pemeluknya untuk melakukan usaha (bisnis), Islam juga memberikan beberapa prinsip dasar yang menjadi etika normatif yang harus ditaati ketika seorang muslim akan dan sedang menjalankan usaha.

Beberapa prinsip di bawah ini sangat jelas membedakan antara prinsip ekonomi Islam dengan prinsip Kapitalisme dan Sosialisme.PertamaProses mencari rezeki bagi seorang muslim merupakan suatu tugas wajib. Rasullulloh SAW bersabda,

“Berusaha untuk mendapatkan penghasilan halal merupakan sebuah kewajiban, di samping tugas-tugas lain yang diwajibkan” (HR. Al-Baihaki).

Juga dalam surat At-Taubah ayat 105, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan meliat pekerjaanmu”.

Kedua. Harta yang kita cari haruslah rizki yang halal. “Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba” (QS. Al-Baqarah: 275).

Nabi Muhammad SAW bersabda; “Daging yang tumbuh dari suatu yang haram tidak akan masuk surga, sedangkan neraka lebih sesuai bagi semua daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram” (HR. Jabir).

Ketiga. Bersikap jujur dalam menjalankan usaha. Abu Sa’ad meriwayatkan,

Rasullulloh SAW bersabda:
“Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya dakan dmasukkan dalam golongan para nabi, orang-orang jujur dan para syuhada” (HR. Tirmidzi)

Keempat. semua proses yang dilakukan dalam rangka mencari rezeki haruslah dijadikan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sehingga ridha Allah merupakan tujuan utama dari aktivitas bisnis kita. “Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung” (QS. Al Jumu’ah : 10).

Kelima. bisnis yang akan dan sedang dijalankan jangan sampai menimbulkan kerusakan lingkungan hidup. Aspek kesinambungan dan keselarasan dengan alam menjadi suatu keharusan. Islam memberikan keistimewaan bagi manusia untuk menjadi khalifah di alam dunia ini, sehingga kita harus bisa mengatur kehidupan ini lebih berkeadilan, terhadap semua mahluk Allah seperti lingkungan hidup. Harus ada perubahan paradigma bahwa seluruh kekayaan alam ini bukan merupakan warisan dari nenek moyang, yang sekehendaknya dihabiskan dengan seenaknya. Harusnya berpikir untuk mengelolanya dengan lebih baik karena anak cucu kita meneruskan kehidupan di muka bumi ini.

Keenam. Persaingan dalam bisnis bukan menjadi persoalan yang tabu, tapi justu persaingan dijadikan sebagai sarana untuk bisa berprestasi secara fair dan sehat (fastabikul al-khayrat). Kalau Allah tidak menghendaki adanya persaingan, maka tentu Allah tidak akan menciptakan kita dalam beragam etnis dan budaya yang berbeda. Adanya persaingan justru harus bisa memacu umat Islam untuk menjadi umat yang terbaik (khairu ummat). Jadikanlah sebagai partner untuk memicu kita agar menjadi manusia-manusia yang kreatif dan terus berinovasi untuk menghasilkan prosuk-prosuk baru.

Ketujuh. Dalam menjalankan bisnis tidak boleh berpuas diri dengan apa yang sudah didapatkan. Islam mendorong pemeluknya untuk menjadi manusia-menusia yang tidak pernah puas dengan apa yang telah dicapai dan selalu haus akan adanya penemuan-penemuan baru. Allah SWT berfirman, “Apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”. (QS. Al-Insyirah: 7)

Kedelapan. Menyerahkan setiap amanah kepada ahlinya, bukan kepada sembarang orang, sekalipun keluarga sendiri. Rasullulloh SAW bersabda, “Jika suatu urusan diserahkan kepasa (orang) yang bukan ahlinya, tunggulah saat kehancurannya”. Dari hadits ini menunjukkan harus adanya prinsip profesionalisme kerja. Dalam surat An-Nisa ayat 58, Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kamu untuk menyerahkan amanat kepada ahlinya dan jika kamu memutuskan suatu perkara di antara menusia, hendaknya kamu putuskan dengan adil”.

MENUJU BULAN RAMADHAN


-

 

© 2013 emc media . All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top